Senin, 31 Agustus 2009

 TUMBUHAN BERBIJI


TUMBUHAN BERBIJI

A. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
 Karakteristik Tumbuhan Berbiji Terbuka
Nama Gymnospermae berasal dari bahasa yunani yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti benih atau biji. Gymnospermae dapat juga disebut sebagai tumbuhan biji terbuka sebab bijinya tidak dilindungi daun buah.
Golongan tumbuhan ini memiliki pergiliran keturunan antara generasi Gametofit dan Sporofit. Generasi gametofitnya tereduksi, ukurannya kecil dan tidak bisa hidup dan tidak bisa hidup bebas. Tumbuhan biji terbuka yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit, generasi ini hidup bebas, dominant dan mempunyai masa hidup yang lama. Generasi tersebut akan menghasilkan spora. Pada gymnospermae terdapat dua macam spora yaitu mikrospora yang akan menghasilkan sperma dan megaspore yang akan menghasilkan sel telur.
Pada tumbuhan ini terjadi pembuahan tunggal antara spema dan sel telur, kecuali pada Ephedra. Setelah proses pembuahan akan terbentuk zigot yang selanjutnya berkembang menjadi embrio didalam biji. Untuk pertumbuhannya embrio memerlukan zat makanan. Zat ini diperoleh dari gametofit betina yang fungsinya mirip dengan endosperma pada angiospermae.
Biji Gymnospermae terdapat pada struktur yang disebut strobilus. Bentuk strobilus ada yang bermacam-macam, ada yang seperti tongkol jagung, ada juga yang bulat atau ellips. Pada beberapa spesies, strobilus jantan dan betina terdapat dalam satu pohon, contohnya Pinus. Pada spesies lainnya strobilus jantan dan betina dapat terdapat pada pohon yang berbeda, contohnya adalah Podocarpus.
Tumbuhan berbiji terbuka telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa jenis dimanfaatkan sebagai tanaman hias, misalnya anggota Cycas dan Pinus. Jenis lainnya dapat digunakan untuk makanan, misalnya Gnetum gnemon (melinjo). Ginkgo biloba dapat digunakan untuk obat-obatan. Getah Agathis (damar) banyak digunakan untuk keperluan industri.

 Klasifikasi Gymnospermae
(a) Divisi Cycadophyta
Ciri Cycad mempunyai strobilus yang membawa butir serbuk sari atau bakal biji, Habitusnya seperti palm, batang tidak bercabang, strobilus uniseksual, berumah dua, daun majemuk membentuk roset di ujung batang, sel sperma mempunyai flagel dan motil. Contoh : Cycas rumphii, Dion edule dan Zamia floridana.
(b) Divisi Ginkgophyta
Ciri : Habitusnya seperti pohon, batang bercabang-cabang, daun tunggal seperti kipas dengan pertulangan dikotom, strobilus uniseksual, berumah dua, sel spermanya mempunyai flagella yang motil. Contoh : Ginkgo biloba.
(c) Divisi Coniferophyta
Ciri : Habitusnya seperti semak atau pohon, batang bercabang, daun tunggal agak sempit kadang-kadang tereduksi menjadi seperti sisik atau bentuk jarum, strobilus uniseksual atau berumah dua, sperma tidak berfalgella, nonmotil. Contoh : Pinus merkusii (pinus), Agathis dammara (damar).

(d) Divisi Gnetophyta
Ciri : habitusnya berupa semak atau pohon, batang bercabang, daun tunggal lebar atau daun kecil-kecil, strobilus uniseksual, berumah satu atau dua, memiliki sel sperma yang tidak berflagella, nonmotil, adanya pembuluh kayu dalam kayu sekundernya serta adanya strobilus jantan majemuk. Contoh : Gnetum gnemon, Ephedra dan Welwischia.

B. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
 Karakteristik Tumbuhan Berbiji Tertutup
Angiospermae disebut tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya dilindungi oleh daun buah. Angiospermae mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil dan pati sebagai cadangan makanannya. Pada tumbuhan ini juga dijumpai xilem dan floem.
Pada Angiospermae terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan gametofit. Generasi sporofit bersifat dominan, ukurannya lebih besar dan masa hidupnya lebih lama. Generasi gametofit tereduksi, ukurannya kecil, masa hidupnya lebih singkat dan bergantung pada generasi sporofit. Gametofit jantan yang belum dewasa berupa serbuk sari yang berkembang di dalam kepala sari. Gametofit betina terdiri atas embrio yang terdiri atas beberapa sel.
Angiospermae memiliki bungan yang berperan dalam adaptasi reproduksi. Pada bunga terdapat daun kelopak, daun mahkota, benang sari dan putik. Daun kelopak berfungsi untuk melindungi bunga, daun mahkota berfungsi sebagai penarik serangga penyerbuk, benang sari menghasilkan mikrospora yang berkembang menjadi serbuk sari dan selanjutnya akan menghasilkan sperma. Di dalam putik terdapat bakal biji yang mengandung megaspora. Pada sebagian besar Angiospermae megaspora membelah secara mitosis tiga kali untuk membentuk delapan nukleus haploid dalam tujuh sel, salah satu di antaranya adalah sel telur.
Penyerbukan pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan endosperma. Untuk pertumbuhannya, embrio memerlukan zat makanan. Zat ini diperoleh dari endosperma atau dari kotiledon.
Setelah terjadi proses pembuahan yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan berkembang menjadi buah.

 Klasifikasi dan Keanekaragaman Angiospermae
Tumbuhan Angiospermae dikelompokkan ke dalam satu divisi, yaitu Anthophyta dan di bagi menjadi dua kelas yaitu Dikotil dan monokotil.
a. Kelas Monokotil
Ciri : mempunyai satu kotiledon, akarnya serabut, batang biasanya tidak bercabang dan tidak membesar karena tidak mempunyai kambium, berkas pembuluh pada batang tersebar atau tidak teratur. Daunnya memiliki pertulangan sejajar atau melengkung. Bagian-bagian bunga kelipatan tiga.
Tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan ini banyak berperan dalam kehidupan manusia. Makanan pokok seperti beras/padi, jagung dan sagu termasuk anggota tumbuhan monokotil. Buah-buahan seperti salak, siwalan, dan pinang termasuk anggota kelompok ini. Tanaman hias contohnya anggrek gladiol, lili, dan bunga bakung. Contoh lainnya adlaah genjer (limnocharis flava), talas ( Colocasia esculenta), dan anggrek kasut lurik (Paphiopedilum tonsum).
b. Kelas Dikotil
Ciri: mempunyai dua kotiledon atau daun biji didalam embrio, akarnya tunggang, batang mempunyai kambium, pada tumbuhan berkayu dapat terlihat adanya aktivitas kambium melalu pembesaran diameter batang. Berkas pembuluh pada batang tersusun dalam lingkaran mengelilingi empulur ditengahnya. Daunnya memiliki pertulangan daun menjala, menyirip atau menjari. Bagian bunga umumnya kelipatan 4 atau 5.
Tumbuhan dikotil mempunyai manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu:
1. Sebagai makanan, seperti mangga, jambu, kacang-kacangan dan sayuran
2. Sebagai bahan pakaian misalnya kapas
3. Untuk obat-obatan seperti kumis kucing, mahkota dewa dan sebagainya
4. Tanaman hias contohnya teratai (Nelumbo nucifera), krisan (Chrysanthemum rubellum), dan kaktus (Opuntia compressa)

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com